Sanggau (Antara Kalbar) - Bupati Sanggau Paolus Hadi S Ip M Si menegaskan komitmennya membangun infrastruktur di perbatasan kendati anggaran yang tersedia terbatas.

"Puji Tuhan, walaupun dana APBD Sanggau minim dan terbatas. Namun Pemkab Sanggau terus berupaya untuk membangun berbagai insfrastruktur yang ada di wilayah perbatasan ini selain didukung juga dengan dana dari APBD Provinsi dan dana APBN," kata Hadi

Menurut Hadi, saat ini ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan sedikit terganggu, karena sebagian besar merupakan petani karet.

"Masyarakat mengeluh karena harga karet terus anjlok. Namun ini berlaku secara nasional dan mudah-mudahan ini bisa secepatnya stabil," jelas Hadi.

Selain itu, tambah Hadi, bahkan baru-baru ini ada beberapa wilayah kecamatan terkena musibah banjir. "Kita telah mendata, mudah-mudahan petani padi tidak mengalami fuso. Namun, kita juga  telah mengantisispasi  dengan ketahanan pangan," ujarnya.

Disamping itu, kata Hadi, yang menjadi kendala adalah tingkat pendidikan di Kabupaten Sanggau yang rendah. Kendati demikian Pemkab Sanggau sudah berusaha untuk meningkatkan indek pembangunan manusia (IPM) dengan membuat program beasiswa mini.

Caranya dengan mengirimkan dua ratus mahasiswa bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jawa. 

"Langkah ini berawal, karena selama ini kita sangat prihatin, ketika berkunjung ke suatu desa ditanya berapa yang sudah menjadi sarjana. Namun, ada yang tidak bisa menjawab dan ada yang menjawab itupun hanya satu dua orang saja," papar Hadi.

Hadi juga berharap dengan kunjungan Menteri Pertahanan RI ke Desa Segumun, Entikong, beberapa waktu lalu akan membawa perubahan, khususnya bagi pertahanan perbatasan. Tentunya dengan membangun berbagai infrastruktur. 

Kunjungan kerja Menteri Pertahanan RI Jendral (purn) Ryamizard Ryacudu itu, dirangkai dengan peletakan batu pertama pembangunan komplek pengamanan perbatasan Segumun.